Berdasarkan Perda no.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang.
Berdasar pada perhitungan tahun Masehi, Hari Jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan surya sengkala “Rasa Manunggal Hanggatra Negara” yang memiliki sifat bilangan Rasa= 6, Manunggal=1, Hanggatra=9, Negara=1, sehingga terbaca tahun 1916. Sengkalan tersebut, walaupun melambangkan tahun, memiliki makna yang jelas bagi masyarakat Jawa, yakni dengan rasa persatuan membentuk negara. Sedangkan dari perhitungan tahun Jawa diperoleh candra sengkala “Anggana Catur Salira Tunggal”. Anggana=6, Catur=4, Salira=8, Tunggal=1. Dengan demikian dari candra sengkala tersebut terbaca tahun 1846.
Hari ini pada tanggal 15 Mei 2020, adalah hari jadi 104 tahun Kabupaten Sleman DIY dan diperingati tanpa kemeriahan seperti tahun-tahun sebelumnya. Digelar di tengah-tengah pandemi Covid-19, peringatan dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan.
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, tahun ini peringatan mengangkat tema “Menguatkan Potensi Ekonomi Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Berlangsung sederhana karena di tengah-tengah pandemic Covid-19 dan bulan suci Ramadhan. Ia menuturkan, dalam mengantisipasi dampak pandemi, Pemkab Sleman melakukan banyak usaha, termasuk memberikan berbagai bantuan untuk meringankan beban masyarakat. “Tidak akan memberikan hasil maksimal bila tidak ada dukungan masyarakat. Dukungan masyarakat yang sangat dibutuhkan adalah dalam bentuk kepatuhan untuk melaksanakan imbauan-imbauan pemerintah,” kata Sri Purnomo.
Mulai dari rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak aman, tidak ke luar rumah jika tidak mendesak, sampai menghindari kerumunan. Lalu, senantiasa menggunakan masker jika memang mendesak dan harus ke luar rumah.
Ia meyakini, Kabupaten Sleman mampu menghentikan penyebaran Covid-19. Tapi, bisa diwujudkan bila semua masyarakat mengindahkan, menaati, dan melaksanakan seluruh protokol kesehatan secara konsisten dan bersama-sama.
“Marilah kita jadikan momentum peringatan hari jadi ke-104 Kabupaten Sleman untuk menyatukan langkah menghentikan penyebaran Covid-19. Selain itu, ia mengimbau masyarakat Kabupaten Sleman yang ada di luar kota atau merantau tidak melakukan mudik dulu. Sri menegaskan, dengan tidak mudik mereka sudah berkontribusi dalam rangka memutus rantai penularan Covid-19.
Sri membenarkan, memang dalam suasana hari raya seperti Idul Fitri, momentum berkumpul bersama keluarga merupakan sesuatu yang tidak ternilai. Tapi, kondisi saat ini mengharuskan semua untuk menjaga jarak satu sama lain.
“Setelah pandemi Covid-19 ini mereda anda dapat berkumpul bersama keluarga, merajut lagi silaturahim yang ada, saya percaya masyarakat Sleman ini masyarakat yang cerdas dan sangat mengerti aturan,” katanya.