Di era pendidikan 4.0 ini selain penguasaan teknologi, kompetensi kecakapan hidup atau life skill adalah salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap siswa. Salah satu kecakapan hidup yang diajarkan disekolah adalah kewirausahaan. Selain ilmu pengetahuan, siswa juga harus diajarkan tentang konsep dan kewirausahaan yang nantinya akan menjadi salah satu pilihan karir yang akan ditekuni dikemudian hari. Sekolah wajib memfasilitasi dan mengenalkan siswa tentang konsep kewirausahaan dan mengembangkan naluri kewirausahaan siswa-siswinya. Saat ini menjadi wirausaha merupakan salah satu pilihan karir yang cukup diminati di Indonesia.
Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang (Suryana, 2003:1). Berdasarkan uraian tersebut, pendidikan dan kewirausahaan memiliki hubungan yang sangat penting. Selain menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keterampilan berfikir secara kreatif, pendidikan ini diharapkan dapat bertindak inovatif untuk bersaing dan membangun lapangan pekerjaan dalam dunia usaha.
Di SMA GAMA Yogyakarta, sebelum adanya mata peajaran PKWU sudah ada mata pelajaran yang juga mengajarkan life skill yaitu mata pelajaran Keterampilan Pertanian. Mata pelajaran ini mengajarkan tentang pengolahan makanan yang mengacu pada kearifan lokal yaitu menggunakan bahan-bahan tradisional yang menjadi ciri khas suatu daerah.
Sebelum praktek memasak makanan tradisional, siswa biasanya diminta untuk mencari referensi tentang bahan dan alat yang akan digunakan pada masakan, kemudian mendokumentasikan alat dan bahan serta cara memasak dalam bentuk laporan, setelah itu siswa dimita untuk mendesain kemasan yang akan dipakai untuk mengemas makanan. Kemudian terakhir, siswa mempraktekkan memasak bahan makanan yang sudah dipilih. Setelah memasak biasanya hasil masakan akan dinikmati bersama oleh siswa, sebagian dibagikan kepada guru-guru untuk mendapatkan feedback tentang rasa dan pengemasan makanan.
Pada pelajaran PKWU, proses kegiatan kurang lebih sama tetapi bedanya jika pada mata pelajaran pertanian siswa hanya menikmati hasil masakan sendiri atau dibagikan kepada guru dan siswa lain. Pada mata pelajaran PKWU, siswa diwajibkan untuk menjual hasil masakan kepada guru, karyawan atau siswa lain. Sebelum menjual, siswa belajar bagaimana menentukan harga jual makanan agar mendapatkan untung atau paling tidak tidak mengalami kerugian. siswa harus menentukan harga jual yang pantas. Siswa menyesuaikan tampilan kemasan makanan, porsi makanan dan rasa makanan dengan harga jual. Siswa juga mendapatkan feedback atau masukan dari pembeli mengenai rasa, porsi, harga dan pengemasan makanan. Pada mata pelajaran PKWU ini selain belajar tentang bagaimana memasak, siswa juga belajar bagaimana berwirausaha. Mata pelajaran ini diharapkan dapat memupuk jiwa wirausaha siswa SMA GAMA Yogyakarta dan menjadi bekal kecakapan hidup yang dapat digunakan pada masa yang akan datang.