Pesantren Kilat di SMA GAMA Yogyakarta

Jum’at, 10 Mei 2019 di puasa hari ke-5 SMA GAMA mengadakan acara pesantren kilat yang diadakan disetiap  bulan ramadhan. Acara ini wajib dihadiri oleh semua siswa/siswi mulai dari  yang beragama islam hingga nasrani. Tidak hanya siswa yang hadir tapi juga guru-guru dan seluruh staff karyawan di sekolah juga hadir dalam acara pesantren kilat ini . Dimulai dengan pemutaran film yang bertema keagamaan yang di laksanakan dari pagi menjelang siang , kemudian di siang hari di beri waktu istirahat untuk sholat jum’at bagi siswa laki-laki. Menjelang sore hari acara dilanjutkan dengan sholat ashar berjama’ah di sekolah dan tadarus bersama.

Kemudian dilanjutkan dengan pengajian menjelang berbuka puasa yang dilaksanakan di aula sekolah bersama Ustadz Ragil dengan tema “toleransi bergama” pengajian ini tidak hanya diikuti oleh yang beragama islam tapi yang non muslim juga ikut mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Ragil. Disini Ustadz Ragil mengambil kisah Nabi Ibrahim untuk disampaikan kepada kami. Ustadz Ragil menceritakan bagaimana proses hijrah Nabi Ibrahin, sebelum Nabi Ibrahim hijrah beliau menikah dengan seorang perempuan bernama Sarah tetapi setelah beberapa lama Nabi Ibrahim belum juga di karuniai anak maka Sarah meminta Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajar  seorang budak yang diberi oleh Fir’aun ,setelah menikah Nabi Ibrahim dan Siti Hajar dikarunia anak . Setelah itu Allah meminta Nabi Ibrahim hijrah ke Mekkah bersama dengan Siti Hajar dan anaknya Ismail menuju daerah yang tidak ditemui setetes air pun hingga menceritakan bagaimana proses menemukan air itu sendiri . Dulu, di Arab sebelum menjadi sebuah bangsa arab adalah suku yang berpindah-pindah tergantung dengan dimana air itu berada, jika ditempat itu air sudah habis maka suku itu akan berpindah dan mencari tempat dimana air itu berada.

Ustadz Ragil menceritakan kisah hijrah Nabi Ibrahim yang menemukan berhala serta meminta kita untuk mengetahui apa itu dan apa saja sejarah-sejarah terdahulu. Jangan sampai kita terpecahkan oleh seseorang yang tidak mengetahui apa itu sejarah. Di Indonesia tidak hanya ada satu agama saja tetapi lebih dari satu. Indonesia adalah bangsa Bhineka Tunggal ika. Disini kita diminta untuk selalu menghargai dan bertoleransi, Indoneisa memiliki banyak ragam dan perbedaan. Berkat perbedaan itu pula kita menjadi satu.

Dengan tema yang disampaikan oleh Uztad Ragil sangat membawa kesejukan di hati karena di SMA GAMA  siswa/siswi dan guru staff karyawan memeluk agama yang berbeda-beda dan memiliki kebudayaan yang berbeda-buda juga tetapi disini kami diajarkan untuk bertoleransi, sehingga seluruh warga SMA GAMA selalu menghormati apapun kepercayaan yang diyakini setiap orang. Setelah pengajian selesai, seluruh siswa/siswi, guru dan seluruh staff karyawan SMA GAMA melanjutkan buka puasa bersama. (Tim Jurnalistik SMA GAMA)

   

(Foto pengajian bersama seluruh siswa/siswi, guru dan staff karyawan SMA GAMA)

    

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

SMA TIGA MARET